Area praktik hukum Aldi utamanya adalah pasar modal, merger & akuisisi (M&A), dan korporasi secara umum.

Di bidang pasar modal, ia telah terlibat dalam berbagai jenis proyek dan transaksi, termasuk penawaran umum perdana, penawaran umum terbatas dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu, penerbitan surat utang jangka menengah, dan pembentukan dana investasi real estat serta produk investasi lainnya.

Di bidang M&A, ia telah memberikan advis hukum baik bagi korporasi lokal maupun multinasional dalam berbagai jenis proyek dan transaksi. Di tahun 2022, ia terlibat dalam akuisisi saham minoritas yang signifikan pada PT Bank Amar Indonesia Tbk, suatu bank digital, oleh Investree Singapore Pte Ltd, perusahaan induk di Singapura dari perusahaan Peer-to-Peer lending di Indonesia.

Pada tahun 2021, ia membantu PT Bank Permata Tbk dalam proses integrasi dengan kantor cabang di Indonesia dari Bangkok Bank Public Co Ltd, yang melibatkan penerbitan Surat Utang Subordinasi Additional Tier-1 senilai USD 700 juta kepada Bangkok Bank Public Co Ltd dan penerimaan sejumlah USD 765 juta sebagai pembayaran uang muka setoran modal dari Bangkok Bank Public Co Ltd. Transaksi ini merupakan integrasi pertama dari operasional bank asing ke bank lokal setelah diterbitkannya peraturan OJK terkait dengan integrasi Bank.

Di bidang korporasi secara umum, ia telah memberikan advis hukum kepada banyak perusahaan lokal maupun multinasional, termasuk membantu pendirian perusahaan patungan, melakukan investigasi uji tuntas, memberikan nasihat mengenai operasional perusahaan, menyusun dan menegosiasikan perjanjian pemegang saham, dan bantuan lainnya dalam aksi korporasi lainnya.

Aldi, lulusan Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2015, bergabung dengan ABNR pada bulan November 2023 sebagai associate dari kantor hukum terkemuka lainnya di Jakarta. Ia merupakan advokat terdaftar dan merupakan anggota dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).