Marlon adalah associate di ABNR dengan praktik yang berkembang di bidang restrukturisasi & kepailitan dan penyelesaian sengketa. Sejak bergabung dengan ABNR pada tahun 2022, ia telah mewakili dan memberikan nasihat kepada klien dalam berbagai persidangan besar di pengadilan Indonesia dan forum arbitrase, serta dalam investigasi oleh otoritas pemerintah dan pidana.

Dalam bidang restrukturisasi & kepailitan, Marlon telah bertindak untuk klien dari sisi kreditur dalam proses restrukturisasi utang dan kepailitan besar di Indonesia. Pengalaman terbarunya termasuk mewakili beberapa lessor pesawat dalam restrukturisasi PT Sriwijaya Air pada tahun 2023, serta memberikan nasihat kepada trustee pemegang surat utang dalam pengajuan klaim senilai IDR 7 triliun (sekitar USD 480 juta) dalam kepailitan Sritex Group pada tahun 2024, produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara. Ia juga memberikan nasihat terkait risiko kepailitan dan pertimbangan hukum dalam transaksi bisnis dan investasi.

Dalam penyelesaian sengketa, Marlon mewakili klien dalam berbagai sengketa komersial di sektor konstruksi, logistik, pertanahan, dan distribusi. Ia juga memberikan nasihat kepada klien dalam sengketa tata usaha negara, khususnya dalam perkara yang melibatkan keputusan pemerintah yang berdampak pada operasional bisnis.

Marlon juga berpengalaman dalam menangani proses pidana dan investigasi oleh otoritas pemerintah. Salah satu pencapaiannya adalah keberhasilannya dalam membela operator kapal internasional dalam kasus besar terkait dugaan pengerukan pasir secara ilegal di perairan Indonesia. Setelah keterlibatan intensif dengan otoritas, kapal-kapal tersebut dibebaskan karena kurangnya bukti—sebuah penyelesaian yang menarik perhatian nasional.

Marlon meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2021, dengan jurusan hukum administrasi negara. Sebelum bergabung dengan ABNR, ia berpraktik di firma hukum Indonesia terkemuka lainnya, dengan fokus pada litigasi komersial, arbitrase, dan korporasi umum.