Riandi, atau biasa dipanggil Rey, adalah senior associate yang focus berpraktik dalam bidang banking & finance, project finance, dan mergers & acquisitions (M&A). Ia juga menangani hal-hal dalam bidang pasa modal, penanaman modal asing (PMA), fintech, dan korporasi secara umum.

Dalam bidang banking & finance, ia memberikan nasihat dalam transaksi peminjaman yang bersifat konvensional dan syariah, termasuk pembiayaan sebesar USD 711 juta kepada Hyundai Mobis untuk proyek baterai kendaraan listrik, dan penanggungan keuangan dari Credit Guarantee and Investment Facility (Lembaga dana perwalian dari Asian Development Bank) untuk kepentingan PT Polytama Propindo (produsen polipropilena terbesar kedua di Indonesia) sehubungan dengan penerbitan tahap kedua dari surat utang sukuk ijarah jangka menengah (berdasarkan prinsip syariah).

Ia juga memberikan nasihat dalam pembiayaan sebesar USD 1 milar untuk akuisisi kepada entitas khusus dalam transaksi akuisisi suatu perusahaan energi yang berbasis di Kepulauan Cayman.

Selain itu, ia juga mengerjakan proyek-proyek infrastruktur dengan dukungan pemerintah, seperti skema infrastruktur ketenagalistrikan dan air bersih, antara lain proyek serat optic Palapa Ring di tahun 2016 dan pembiayaan untuk pengadaan 2 satelit PSN VI di tahun 2017.

Dalam bidang M&A, ia memberikan nasihat kepada Perusahaan operator peleburan Indonesia (yang merupakan anak Perusahaan dari suatu perusahaan Jepang) dalam transaksi restrukturisasi skala besar, dan dalam restrukturisasi anak perusahaan NTT di Indonesia, yaitu PT NTT Indonesia Nexcenter dan PT NTT Indonesia.

Rey juga memberikan nasihat dalam banyak transaksi pasar modal, termasuk kepada PT Pertamina (Persero) dalam penerbitan surat utang sebesar USD 2,95 miliar yang tercatat di Bursa Singapura, dan kepada Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch, dan Morgan Stanley Asia (Singapore) yang bertindak sebagai pembeli awal pada transaksi penerbitan surat utang global dengan suku bunga tinggi sebesar USD 400 juta oleh perusahaan pertambangan terbuka, PT Bayan Resources Tbk.

Rey juga memberikan nasihat mengenai aspek hukum Indonesia untuk berbagai transaksi pencatatan saham pada bursa efek di beberapa yurisdiksi luar negeri.

Rey lulus dari Universitas Indonesia di tahun 2009 dengan penjurusan hukum internasional.  Sebelum bergabung dengan ABNR, ia memiliki pengalaman magang di, pertama, kantor hukum ternama di Indonesia, dan kemudian di Kementerian Luar Negeri.

EMAIL
mriandi@abnrlaw.com

KEWARGANEGARAAN
Indonesia

BAHASA
Indonesia
Inggris

DOWNLOAD
PDF PROFILE