Kartika yang bergabung dengan ABNR pada bulan Juni 2012 adalah senior associate yang bidang praktik utamanya meliputi korporasi / merger & akuisisi (M&A), penanaman modal asing langsung (FDI), pasar modal, perkebunan, dan real estate. Kartika menjadi salah satu dari enam pengacara ABNR yang termasuk dalam daftar “Indonesia’s top 50 up-and-coming future legal leaders” tahun 2022 yang diterbitkan oleh publikasi hukum bergengsi yang berbasis di Hong Kong, Asia Business Law Journal (ABLJ).

Dalam bidang korporasi / M&A, Kartika telah memimpin dan terlibat dalam beberapa proyek termasuk membantu Hana Financial Group dalam proses merger PT Bank KEB Indonesia dengan PT Bank Hana, jual beli saham dalam PT Tokopedia oleh Sequoia Investment, dan pengambilalihan beberapa perusahan energi terbarukan oleh Grup Kencana. Kartika juga telah membantu para klien dalam menyiapkan dan memelihara dokumen-dokumen korporasi dan kepatuhannya.

Dalam bidang FDI, Kartika telah memberikan advis kepada banyak investor asing dan membantu klien dalam mendirikan perusahaan penanaman modal asing, termasuk Wanda Group, East Venture Group, Oriente Group, dan beberapa grup perusahaan telekomunikasi, media, dan teknologi.

Dalam bidang pasar modal, Kartika telah terlibat dalam beberapa proyek Penawaran Umum Perdana (IPO), termasuk proses IPO dari PT Kencana Energi Lestari, Tbk., IPO yang diusulkan atas suatu perusahaan perkapalan pada papan pengembangan, dan perusahaan-perusahaan publik lainnya. Kartika juga kerap membantu beberapa klien dalam transaksi jual beli saham dalam perusahaan publik.

Dalam bidang perkebunan, Kartika memiliki pengalaman yang luas dalam memberikan advis kepada perusahaan-perusahaan perkebunan dan telah membantu para klien dalam melakukan uji tuntas hukum atas beberapa perusahaan perkebunan untuk transaksi yang beragam, termasuk untuk transaksi pengambilalihan saham-saham dalam PT Bima Palma Nugraha dan PT Bima Agri Sawit oleh PT Dharma Satya Nusantara, Tbk., dan untuk proses IPO dari suatu perusahaan Malaysia yang memiliki tiga anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan di Indonesia.

Dalam bidang real estate, Kartika telah membantu para klien dalam aspek pembebasan lahan dari proyek infrastruktur utama, misalnya Proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tanjung Jati A, dan untuk aspek pengambilalihan lahan atas beberapa proyek pusat data (data center) di Batam dan Bekasi.

Kartika lulus sebagai Lulusan Terbaik untuk tahun 2012 dari Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan. Di masa studinya di universitas, Kartika memperoleh penghargaan sebagai Pembicara Terbaik sedangkan timnya juga penerima suatu penghargaan dalam Kompetisi Debat Sciencesational yang diselenggarakan pada tahun 2010 di Universitas Indonesia. Pada tahun 2011, Kartika menerima penghargaan “Mahasiswa Berprestasi” untuk Wilayah Kopertis IV Jawa Barat dan Banten. Sebagai mahasiswa, Kartika pernah menjadi Wakil Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa UNPAR dan anggota Dewan dari Parahyangan Law Debate Community. Pada tahun 2017, Kartika meraih gelar LL.M dan lulus dengan predikat cum laude dari Leiden University di bidang International Civil and Commercial Law. Sebelum bergabung dengan ABNR, Kartika bekerja sebagai tenaga magang di suatu perusahaan pertambangan di Jakarta.